Skala Resiliensi: Kelebihan, Kekurangan, dan Penerapannya dalam Penelitian

Skala Resiliensi: Kelebihan, Kekurangan, dan Penerapannya dalam Penelitian

Salwa Dhida Fairuz, Desi Nurwidawati, S.Si., M.Sc.

S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya


Abstrak. Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk bertahan dan berkembang setelah menghadapi tantangan hidup. Tiga skala yang umum digunakan untuk mengukur resiliensi adalah Brief Resilience Scale (BRS), Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), dan The Resilience Scale for Adults (RSA). BRS fokus pada kemampuan pulih dari stres, CD-RISC mengukur kemampuan mengatasi kesulitan dengan dimensi yang lebih luas, sementara RSA mengevaluasi faktor perlindungan yang mendukung kesehatan mental dan kemampuan adaptasi. Masing-masing skala menunjukkan reliabilitas yang baik, dengan BRS memiliki keunggulan efisiensi dan konsistensi, CD-RISC lebih komprehensif, dan RSA memberikan gambaran holistik tentang faktor sosial dan pribadi yang mempengaruhi resiliensi. Pemilihan skala yang tepat harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan konteks penggunaannya.

Kata Kunci: Resiliensi, BRS, CD-RISC, RSA, reliabilitas.



Resilience Scale: Advantages, Disadvantages, and Application in Research


Abstract. Resilience is an individual's ability to survive and thrive after facing life challenges. Three commonly used scales to measure resilience are the Brief Resilience Scale (BRS), the Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), and The Resilience Scale for Adults (RSA). The BRS focuses on the ability to recover from stress, the CD-RISC measures the ability to cope with adversity with broader dimensions, while the RSA evaluates protective factors that support mental health and adaptability. Each scale showed good reliability, with the BRS having the advantage of efficiency and consistency, the CD-RISC being more comprehensive, and the RSA providing a holistic picture of the social and personal factors that influence resilience. The selection of an appropriate scale should be tailored to the purpose of the research and the context of its use.

Keywords: Resilience, BRS, CD-RISC, RSA, reliability.








Korespondensi: Salwa Dhida Fairuz, Email : salwadhida.23010@mhs.unesa.ac.id


Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk bertahan dan bangkit kembali setelah menghadapi tantangan atau kesulitan dalam hidup. Konsep ini mencakup proses adaptasi yang memungkinkan seseorang untuk menghadapinya dengan kekuatan mental dan emosional yang dapat mendukung pemulihan dan pertumbuhan. Resiliensi tidak hanya melibatkan kemampuan untuk bertahan, tetapi juga mencakup pengembangan diri melalui pengalaman-pengalaman yang menantang, serta kemampuan untuk menemukan makna baru dalam hidup yang penuh ketidakpastian.

Menurut Reivich K. dan Shatté A. (2003), resiliensi adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dan pulih dari kesulitan. Kemampuan ini mencakup menghadapi kegagalan, mencari solusi, serta memperkuat ketahanan mental dan emosional. Resiliensi dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui penerapan strategi berpikir yang lebih positif. Southwick et al. (2023) menambahkan bahwa resiliensi adalah kemampuan untuk menghadapi dan pulih dari kesulitan atau trauma, dan bahkan mengalami pertumbuhan serta menemukan makna hidup baru dari proses tersebut. Dalam konteks ini, meskipun individu mungkin merasakan emosi negatif, mereka tetap dapat melanjutkan kehidupan dan menemukan cara untuk beradaptasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fungsi dari tiga skala resiliensi, yaitu Brief Resilience Scale (BRS), Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), dan The Resilience Scale for Adults (RSA). Pembahasan ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai karakteristik dari setiap skala resiliensi yang digunakan dalam penelitian ini.




Metode

Metode literature review digunakan untuk mengkaji alat ukur resiliensi dengan menggunakan Brief Resilience Scale (BRS), Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), dan The Resilience Scale for Adults (RSA) dengan menilai validitas, reliabilitas, serta membandingkan efektivitasnya dalam mengukur dimensi-dimensi resiliensi.





Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fungsi dari tiga skala resiliensi, yaitu Brief Resilience Scale (BRS), Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), dan The Resilience Scale for Adults (RSA), serta fokus utama yang diukur oleh masing-masing skala.

Brief Resilience Scale (BRS) berfokus pada kemampuan individu untuk pulih dari stres. Dengan 6 item pertanyaan, skala ini mengukur ketahanan psikologis dan coping individu dalam menghadapi stres, dengan reliabilitas (α Cronbach) yang berkisar antara 0.80 hingga 0.90.

Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) mengukur kemampuan individu untuk mengatasi stres dan kesulitan. Skala ini terdiri dari 25 item yang mencakup dimensi kompetensi pribadi, kepercayaan pada insting, serta hubungan yang aman. Reliabilitasnya (α Cronbach) berkisar antara 0.85 hingga 0.95, menunjukkan efektivitasnya dalam mengukur resiliensi.

The Resilience Scale for Adults (RSA) bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor perlindungan yang mendukung kesehatan mental dan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit. Dengan 33 item, RSA mengukur enam dimensi utama, seperti keyakinan pada diri, kompetensi sosial, dan dukungan sosial. Reliabilitasnya (α Cronbach) berada di kisaran 0.90 hingga 0.94.

Ketiga skala ini memiliki fungsi utama yang berbeda dalam mengukur dimensi-dimensi resiliensi, dan diharapkan informasi ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana skala-skala ini dapat digunakan dalam konteks penelitian atau aplikasi praktis terkait resiliensi.


Skala 

Fokus Utama

Jumlah Item 

Dimensi yang diukur 

Reliabilitas (α Cronbach)

Brief Resilience Scale (BRS)

Mengukur kemampuan individu untuk bangkit kembali atau pulih dari stres.

6 item

Kemampuan untuk pulih dari stres, yang mencakup aspek-aspek seperti ketahanan psikologis dan coping.

Nilai α Cronbach berkisar antara 0.80 hingga 0.91, menunjukkan konsistensi internal yang baik.

Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC)

Mengukur kemampuan individu untuk mengatasi stres dan pulih dari kesulitan

  1. item

Kompetensi pribadi, Kepercayaan pada insting, Penerimaan positif terhadap perubahan, Hubungan yang aman, Kontrol, Pengaruh spiritual


Nilai α Cronbach sebesar 0.89 menunjukkan konsistensi internal yang baik.


The Resilience Scale for Adults (RSA)

RSA bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor perlindungan yang berkontribusi terhadap kesehatan mental dan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit.

33 Item

RSA mengukur enam dimensi utama yang mencerminkan faktor perlindungan, yaitu:

  1. Perception of Self
    Keyakinan pada kemampuan dan penilaian diri.

  2. Planned Future
    Kemampuan untuk merencanakan dan memiliki pandangan positif ke depan.

  3. Social Competence Kemampuan sosial dan fleksibilitas dalam berinteraksi.

  4. Structured Style
    Preferensi untuk memiliki rutinitas dan organisasi.

  5. Family Cohesion
    Tingkat keterikatan dan dukungan dalam keluarga.

  6. Social Resources
    Ketersediaan dukungan sosial dari luar keluarga.

Reliabilitas total RSA adalah 0.84, dengan nilai α Cronbach untuk masing-masing dimensi berkisar antara 0.63 hingga 0.83. Dimensi yang paling rendah, yaitu Structured Style, menunjukkan nilai reliabilitas yang lebih rendah, yaitu 0.63.

  



Berdasarkan data pada tabel, ketiga skala yang digunakan untuk mengukur resilience (ketahanan), yaitu Brief Resilience Scale (BRS),Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), dan The Resilience Scale for Adults (RSA), menunjukkan reliabilitas yang baik dengan nilai α Cronbach antara 0.80 hingga 0.91, yang menunjukkan konsistensi internal yang tinggi. Brief Resilience Scale (BRS) memiliki reliabilitas yang sangat baik dengan nilai α Cronbach antara 0.80 hingga 0.91, cocok digunakan untuk penelitian yang membutuhkan instrumen singkat karena hanya memiliki 6 item. Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang terdiri dari 25 item menunjukkan reliabilitas 0.89, meskipun lebih komprehensif, skala ini membutuhkan waktu lebih lama untuk diisi oleh responden. The Resilience Scale for Adults (RSA)memiliki reliabilitas total sebesar 0.84, dengan dimensi Structured Stylemenunjukkan nilai reliabilitas terendah (0.63), namun dimensi lain seperti Perception of Self dan Social Competence memiliki reliabilitas yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, ketiga skala ini dapat diandalkan dalam mengukur resilience, meskipun terdapat variasi dalam jumlah item dan konsistensi reliabilitas antar dimensi. Pemilihan skala yang tepat sangat bergantung pada tujuan penelitian, ukuran sampel, serta aspek resilience yang ingin diteliti. Brief Resilience Scale (BRS) lebih cocok untuk penelitian yang membutuhkan instrumen singkat, sementara Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dan The Resilience Scale for Adults (RSA) lebih sesuai untuk studi yang lebih mendalam.


Pembahasan


  1. Brief Resilience Scale (BRS)

BRS dirancang untuk mengukur kemampuan individu dalam pulih dari stres dengan cara yang cepat dan efisien. Skala ini terdiri dari 6 item yang menilai ketahanan psikologis dan kemampuan coping individu saat menghadapi stres. Menurut penelitian yang ada, reliabilitas BRS berkisar antara 0.80 hingga 0.91 (α Cronbach), yang menunjukkan konsistensi internal yang baik. BRS sangat berguna dalam penelitian yang memerlukan instrumen singkat dan mudah diisi, karena hanya mencakup beberapa item yang relevan untuk mengukur resiliensi dalam menghadapi stres.

  • Kelebihan :

  1. Efisien dan mudah diisi: Dengan hanya 6 item, skala ini lebih cepat untuk diselesaikan oleh responden.

  2. Konsistensi tinggi: Memiliki reliabilitas yang sangat baik, menunjukkan bahwa alat ukur ini dapat diandalkan dalam mengukur resiliensi.

  • Kekurangan:

Keterbatasan dimensi: Karena hanya mengukur ketahanan terhadap stres, BRS tidak mencakup dimensi resiliensi lainnya, seperti hubungan interpersonal atau dukungan sosial.


  1. Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC)

CD-RISC merupakan skala yang lebih komprehensif dengan 25 item, yang mengukur kemampuan individu dalam menghadapi berbagai bentuk kesulitan dan stres. Skala ini mengukur beberapa dimensi, seperti kompetensi pribadi, kepercayaan pada insting, serta kemampuan untuk menerima perubahan. Reliabilitas CD-RISC berkisar antara 0.85 hingga 0.95, yang menunjukkan konsistensi internal yang sangat baik. Skala ini cocok untuk penelitian yang ingin menggali lebih dalam tentang berbagai aspek resiliensi dan bagaimana individu beradaptasi dalam menghadapi kesulitan.

  • Kelebihan:

  1. Komprehensif: CD-RISC mengukur beberapa dimensi penting dari resiliensi, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kemampuan individu untuk bertahan terhadap tantangan.

  2. Validitas dan reliabilitas tinggi: Skala ini telah terbukti dapat diandalkan dalam berbagai penelitian dan aplikasi praktis.

  • Kekurangan:

Jumlah item banyak: Dengan 25 item, pengisian skala ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan skala lainnya, yang dapat menjadi kendala dalam penelitian dengan waktu terbatas.


  1. The Resilience Scale for Adults (RSA)

RSA memiliki 33 item yang mengukur faktor-faktor perlindungan yang mendukung kesehatan mental dan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan situasi yang sulit. RSA mengevaluasi enam dimensi utama, seperti keyakinan pada diri, kompetensi sosial, dan dukungan sosial. Reliabilitas total RSA adalah 0.84, dengan nilai α Cronbach untuk masing-masing dimensi berkisar antara 0.63 hingga 0.83. Meskipun memiliki reliabilitas yang cukup baik, dimensi Structured Style menunjukkan nilai yang lebih rendah, yaitu 0.63. Meskipun demikian, RSA masih sangat berguna dalam mengukur aspek-aspek penting dari resiliensi yang berkaitan dengan dukungan sosial dan kemampuan individu dalam mengatasi tantangan.

  • Kelebihan:

  1. Mengevaluasi berbagai faktor perlindungan: Dengan enam dimensi utama, RSA memberikan gambaran yang lebih holistik tentang faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiliensi.

  2. Terlengkap: RSA memberikan informasi yang lebih mendalam tentang aspek-aspek sosial dan pribadi yang mendukung ketahanan individu.

  • Kekurangan:

  1. Jumlah item banyak: Dengan 33 item, RSA membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diisi oleh responden.

  2. Variasi reliabilitas dimensi: Beberapa dimensi memiliki reliabilitas yang lebih rendah, seperti dimensi Structured Style, yang dapat mempengaruhi konsistensi pengukuran untuk beberapa aspek resiliensi.



Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap ketiga skala resiliensi, Brief Resilience Scale (BRS), Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), dan The Resilience Scale for Adults (RSA), semua skala menunjukkan reliabilitas yang baik dengan nilai α Cronbach antara 0.80 hingga 0.91. Pilihan skala yang tepat sangat bergantung pada tujuan penelitian dan konteks penggunaan. BRS cocok untuk penelitian yang memerlukan instrumen singkat, sementara CD-RISC dan RSA lebih cocok untuk studi yang ingin mengeksplorasi lebih dalam mengenai berbagai dimensi resiliensi. Meskipun ketiganya dapat diandalkan, variasi dalam jumlah item dan konsistensi reliabilitas antar dimensi menunjukkan bahwa pemilihan skala harus disesuaikan dengan fokus penelitian dan kebutuhan praktis

Saran

Berdasarkan analisis terhadap ketiga skala resiliensi, peneliti disarankan memilih skala yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Brief Resilience Scale (BRS) direkomendasikan untuk penelitian yang membutuhkan alat ukur singkat dan spesifik dalam mengukur kemampuan individu untuk pulih dari tekanan. Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) lebih sesuai untuk penelitian yang ingin mendalami berbagai dimensi resiliensi. Sedangkan The Resilience Scale for Adults (RSA) dapat digunakan untuk mengukur faktor-faktor perlindungan yang mendukung resiliensi, seperti dukungan sosial dan kompetensi interpersonal. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk mengadaptasi skala yang sudah ada agar lebih relevan dengan karakteristik populasi atau konteks penelitian yang spesifik.


Referensi

Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new Resilience scale: The Connor-Davidson Resilience scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76–82. https://doi.org/10.1002/da.10113

Hjemdal, O., Friborg, O., Braun, S., Kempenaers, C., Linkowski, P., & Fossion, P. (2011). The resilience scale for adults: Construct validity and measurement in a Belgian sample. International Journal of Testing, 11(1), 53–70. https://doi.org/10.1080/15305058.2010.508570

Reivich, K., & Shatté, A. (2003). The Resilience Factor: 7 Keys to Finding Your Inner Strength and Overcoming Life's Hurdles. Harmony

Smith, B. W., Dalen, J., Wiggins, K., Tooley, E., Christopher, P., & Bernard, J. (2008). The brief resilience scale: Assessing the ability to bounce back. International Journal of Behavioral Medicine, 15(3), 194–200. https://doi.org/10.1080/10705500802222972

Southwick, S. M., Charney, D. S., & DePierro, J. M. (2023). Resılience: The Science of Mastering Life’s Greatest Challenges. Cambridge: Cambridge University Press.


Komentar